dpkg-reconfigure tzdata
command, which allows you to choose the timezone to be used in an interactive manner. Its configuration is stored in the /etc/timezone
file. Additionally, /etc/localtime
becomes a symbolic link to the corresponding file in the /usr/share/zoneinfo
; the file that contains the rules governing the dates where daylight saving time (DST) is active, for countries that use it.
TZ
, yang mana diprioritaskan daripada sistem standar yang terkonfigurasi:
$
date
Thu Sep 2 22:29:48 CEST 2021
$
TZ="Pacific/Honolulu" date
Thu 02 Sep 2021 10:31:01 AM HST
/etc/default/ntpdate
.
/etc/ntp.conf
, alternatif yang paling signifikan menjadi server NTP untuk yang mengacunya. Jika jaringan memilik banyak server, ini mungkin akan menarik jika memiliki satu server waktu lokal yang tersinkronisasi dengan server publik dan digunakan sebagai sumber waktu dengan server lain dalam jaringan.
logrotate
, program yang bertanggung jawab untuk rotasi ini, mengikuti arahan yang diberikan berkas /etc/logrotate.conf
dan seluruh berkas dalam direktori /etc/logrotate.d/
. Administrator boleh memodifikasi berkas ini, jika mereka ingin mengadaptasi kebijakan rotasi log yang ditentukan oleh Debian. Man page logrotate(1) menjelaskan seluruh pilihan yang tersedia dalam berkas konfigurasi ini. Anda mungkin ingin menambah jumlah berkas yang dipertahankan dalam rotasi log, atau memindah berkas log ke direktori tertentu yang didedikasikan untuk mengarsip daripada menghapusnya. Anda dapat pula mengirimkannya melalui email untuk diarsipkan di manapun.
logrotate
dieksekusi per hari oleh penjadwal program cron
(dijelaskan di Bagian 9.7, “Menjadwalkan Tugas dengan cron
dan atd
”).
sudo
, yang mengizinkan pengguna tertentu untuk mengeksekusi program tertentu dengan hak akses khusus. Pada kasus yang umum, sudo
mengizinkan pengguna yang dipercaya untuk mengeksekusi program sebagai root. Untuk melakukannya, pengguna mengeksekusi sudo perintah
dan diotentikasi menggunakan password personal mereka.
sudo
Unix group. To delegate other rights, the administrator can use the visudo
command, which allows them to modify the /etc/sudoers
configuration file (here again, this will invoke the vi
editor, or any other editor indicated in the EDITOR
environment variable). Alternatively they might put rules in small files in /etc/sudoers.d/
as long as this directory is included by /etc/sudoers
via @includedir /etc/sudoers.d
, which is the default for Debian. Adding a line with username ALL=(ALL) ALL
allows the user in question to execute any command as root.
/etc/fstab
file gives a list of all possible mounts that happen either automatically on boot or manually for removable storage devices. Each mount point is described by a line with several space-separated fields:
blkid device
) prefixed with UUID=
. This guards against a change in the name of the device in the event of addition or removal of disks, or if disks are detected in a different order. Bagian 8.8.1, “Mengidentifikasi Cakram” covers this topic in more detail.
ext4
, ext3
, vfat
, ntfs
, btrfs
, xfs
merupakan beberapa contoh.
swap
special value is for swap partitions; the auto
special value tells the mount
program to automatically detect the filesystem (which is especially useful for disk readers and USB keys, since each one might have a different filesystem);
mount
. Umumnya adalah
rw
atau ro
, artinya, masing-masing, bahwa perangkat akan dikait dengan akses baca/tulis (read/write) atau hanya-baca (read-only).
noauto
nonaktifkan pengaitan otomatis saat booting.
nofail
mengizinkan boot berlanjut bahkan ketika peranti tidak ada. Pastikan untuk memakai opsi ini bagi drive eksternal yang mungkin dicopot saat Anda boot, karena systemd
benar-benar memastikan bahwa semua titik kait yang mesti dikait secara otomatis benar-benar dikait sebelum membiarkan proses boot berlanjut sampai akhir. Perhatikan bahwa Anda dapat menggabung ini dengan x-systemd.device-timeout=5s
untuk memberitahu systemd
untuk tidak menunggu lebih dari 5 detik bagi peranti untuk muncul (lihat systemd.mount(5)).
user
mengizinkan semua pengguna untuk mengait sistemberkas ini (sebuah operasi yang hanya dapat dilakukan oleh pengguna root).
defaults
artinya kelompok pilihan standar: rw
, suid
, dev
, exec
, auto
, nouser
dan async
, masing-masign dapat dinonaktifkan secara idividual setelah defaults
dengan menambahkan nosuid
, nodev
dan seterusnya ke blok suid
, dev
dan seterusnya. Menambahkan pilihan user
mengaktifkannya lagi, karena defaults
menyertakan nouser
.
0
and kind of a relic. When it is greater then zero, it tells the dump
tool that the partition contains data that is to be backed up frequently. The tool supports Ext2/3/4 filesystems only and will use the value here when run via dump -W
or dump -w
to determine which partitions need to be backed up. Consider the examples in /usr/share/doc/dump/examples/
if you want to use this feature. But there are better alternatives to backup a filesystem, like fsarchiver
.
0
, tidak ada pemeriksaan yang dilakukan. Sistemberkas root harus bernilai 1
, sedangkan sistemberkas permanen lainnya memiliki nilai 2
.
Contoh 8.5. Contoh berkas/etc/fstab
# /etc/fstab: static file system information. # # Use 'blkid' to print the universally unique identifier for a # device; this may be used with UUID= as a more robust way to name devices # that works even if disks are added and removed. See fstab(5). # # systemd generates mount units based on this file, see systemd.mount(5). # Please run 'systemctl daemon-reload' after making changes here. # # <file system> <mount point> <type> <options> <dump> <pass> # / was on /dev/sda1 during installation UUID=7a250fb8-c16d-4a4e-9808-ec08ae92b6c6 / ext4 errors=remount-ro 0 1 # swap was on /dev/sda5 during installation UUID=13f367ae-dbaf-40ed-85c0-4072a2ebe426 none swap sw 0 0 /dev/sr0 /media/cdrom0 udf,iso9660 user,noauto 0 0 /dev/fd0 /media/floppy auto rw,user,noauto 0 0 arrakis:/shared /shared nfs defaults 0 0
/shared/
directory on the arrakis server is mounted at /shared/
on the local machine.
/etc/fstab
file is documented in the fstab(5) manual page.
locate
command can find the location of a file when you only know part of the name. It sends a result almost instantaneously, since it consults a database that stores the location of all the files on the system; this database is updated daily by the updatedb
command. There are multiple implementations of the locate
command and Debian picked mlocate for its standard system. If you want to consider an alternative, you can try plocate which provides the same command line options and can be considered a drop-in replacement.
locate
is smart enough to only return files which are accessible to the user running the command even though it uses a database that knows about all files on the system (since its updatedb
implementation runs with root rights). For extra safety, the administrator can use PRUNEDPATHS
in /etc/updatedb.conf
to exclude some directories from being indexed.